Jakarta (Otolovers) - Media sosial Twitter gagal menjaga pertumbuhan pengguna pada kuartal keempat lalu, memunculkan kekhawatiran baru mengenai berapa lama perusahaan itu bisa membalikkan trend.
Terhentinya pertumbuhan dalam rata-rata pengguna aktif bulanan terjadi di tengah serangkaian perubahan untuk membuat Twitter lebih mudah dan menarik.
Twitter, seperti dilaporkan Reuters mengatakan, sedang mengambil langkah-langkah tambahan--termasuk meluncurkan perubahan timeline tweet Rabu pagi pekan lalu--, dan mengatakan kepada investor untuk tidak mengharapkan hasilnya segera.
"Pekerjaan kami akan butuh waktu" sebelum perusahaan dapat menciptakan nilai pemegang saham jangka panjang, kata Executive Chairman Omid Kordestani dalam wawancara telepon dengan analis.
Saham Twitter jatuh pada perdagangan after-hours karena perkiraan pendapatan kuartal terakhir gagal memenuhi ekspektasi pada analis. Sahamnya jatuh 2,5 persen persis setelah wawancara telepon dengan analis.
Harga saham Twitter telah turun lebih dari 50 persen sejak Jack Dorsey, salah seorang pendiri, kembali ke Twitter pada bulan Juli lalu.
"Pertumbuhan secara keseluruhan platform itu di bawah perkiraan," kata Randy Giusto, vice president dan kepala analis di Outsell, sebuah perusahan riset dan konsultan.
Twitter diperkirakan akan meraih pendapatan kuartal pertama tahun ini antara 595 juta hingga 610 juta dolar, jauh di bawah rata-rata estimasi analis 627 juta dolar, menurut Thomson Reuters.
Twitter mengatakan pada kuartal ini jumlah pengguna aktif bulanan 320 juta, tidak berubah dari kuartal ketiga sekaligus di bawah perkiraan analis yang mengharapkan 323 juta dolar.
Beberapa perubahan lain yang dilakukan Twitter untuk menarik pengguna antara lain perubahan timeline yang bisa dilihat di halaman home tanpa harus log in.
Namun, banyak kalangan berpendapat penambahan fitur itu tidak cukup untuk menarik jumlah pengunjung Twitter. Pengguna aktif pun cenderung mengabaikan fitur itu dan langsung log in dengan akunnya.
Terhentinya pertumbuhan dalam rata-rata pengguna aktif bulanan terjadi di tengah serangkaian perubahan untuk membuat Twitter lebih mudah dan menarik.
Twitter, seperti dilaporkan Reuters mengatakan, sedang mengambil langkah-langkah tambahan--termasuk meluncurkan perubahan timeline tweet Rabu pagi pekan lalu--, dan mengatakan kepada investor untuk tidak mengharapkan hasilnya segera.
"Pekerjaan kami akan butuh waktu" sebelum perusahaan dapat menciptakan nilai pemegang saham jangka panjang, kata Executive Chairman Omid Kordestani dalam wawancara telepon dengan analis.
Saham Twitter jatuh pada perdagangan after-hours karena perkiraan pendapatan kuartal terakhir gagal memenuhi ekspektasi pada analis. Sahamnya jatuh 2,5 persen persis setelah wawancara telepon dengan analis.
Harga saham Twitter telah turun lebih dari 50 persen sejak Jack Dorsey, salah seorang pendiri, kembali ke Twitter pada bulan Juli lalu.
"Pertumbuhan secara keseluruhan platform itu di bawah perkiraan," kata Randy Giusto, vice president dan kepala analis di Outsell, sebuah perusahan riset dan konsultan.
Twitter diperkirakan akan meraih pendapatan kuartal pertama tahun ini antara 595 juta hingga 610 juta dolar, jauh di bawah rata-rata estimasi analis 627 juta dolar, menurut Thomson Reuters.
Twitter mengatakan pada kuartal ini jumlah pengguna aktif bulanan 320 juta, tidak berubah dari kuartal ketiga sekaligus di bawah perkiraan analis yang mengharapkan 323 juta dolar.
Beberapa perubahan lain yang dilakukan Twitter untuk menarik pengguna antara lain perubahan timeline yang bisa dilihat di halaman home tanpa harus log in.
Namun, banyak kalangan berpendapat penambahan fitur itu tidak cukup untuk menarik jumlah pengunjung Twitter. Pengguna aktif pun cenderung mengabaikan fitur itu dan langsung log in dengan akunnya.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2016