Sistem Alibaba tidak pernah diterobos"
Jakarta (Teclovers) - Hacker telah mencoba mengakses sekitar 20 juta akun aktif di toko online Taobao China yang dimiliki Alibaba Group Holding Ltd.
Ironisnya, para penyerang justru menggunakan layanan cloud Alibaba dalam serangan itu.
Seorang juru bicara Alibaba pada Kamis (Jumat WIB) sebagaimana dilaporkan Reuters mengatakan bahwa perusahaan mendeteksi serangan itu pada kesempatan pertama, kemudian meminta pengguna mengganti password, dan membantu investigasi oleh polisi.
Serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan China meningkat tajam belakangan ini.
Dalam kasus terbaru, hacker mendapatkan data 99 juta username dan password dari sejumlah situs, menurut sebuah laporan terpisah pada situs yang dikelola oleh Departemen Keamanan Publik China.
Para hacker kemudian menggunakan platform komputasi awan Alibaba untuk memasukkan rincian ke Taobao. Dari 99 juta usernames, mereka menemukan 20,59 juta yang juga digunakan di situs Taobao, kata situs kementerian.
Para hacker mulai memasukkan rincian ke Taobao pada pertengahan Oktober dan ditemukan pada bulan November, dimana saat itu Alibaba segera melaporkan kasus ini ke polisi, kata situs kementerian.
Para peretas menggunakan akun Alibaba untuk membuat pemesanan (order) palsu di Taobao, sebuah praktik yang dikenal sebagai "menyikat" di China dan digunakan untuk menaikkan peringkat penjual.
Sebagian akun juga dijual untuk digunakan dalam penipuan, katanya.
Juru bicara Alibaba mengatakan para hacker menyewa layanan komputasi awan, tapi menolak berkomentar mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penggunaan cloud Alibaba untuk peretasan.
Dia mengatakan, para hacker bisa menggunakan layanan tersebut, tapi tidak bisa menemukan celah pada platform Alibaba.
"Sistem Alibaba tidak pernah diterobos," kata juru bicara itu.
Ironisnya, para penyerang justru menggunakan layanan cloud Alibaba dalam serangan itu.
Seorang juru bicara Alibaba pada Kamis (Jumat WIB) sebagaimana dilaporkan Reuters mengatakan bahwa perusahaan mendeteksi serangan itu pada kesempatan pertama, kemudian meminta pengguna mengganti password, dan membantu investigasi oleh polisi.
Serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan China meningkat tajam belakangan ini.
Dalam kasus terbaru, hacker mendapatkan data 99 juta username dan password dari sejumlah situs, menurut sebuah laporan terpisah pada situs yang dikelola oleh Departemen Keamanan Publik China.
Para hacker kemudian menggunakan platform komputasi awan Alibaba untuk memasukkan rincian ke Taobao. Dari 99 juta usernames, mereka menemukan 20,59 juta yang juga digunakan di situs Taobao, kata situs kementerian.
Para hacker mulai memasukkan rincian ke Taobao pada pertengahan Oktober dan ditemukan pada bulan November, dimana saat itu Alibaba segera melaporkan kasus ini ke polisi, kata situs kementerian.
Para peretas menggunakan akun Alibaba untuk membuat pemesanan (order) palsu di Taobao, sebuah praktik yang dikenal sebagai "menyikat" di China dan digunakan untuk menaikkan peringkat penjual.
Sebagian akun juga dijual untuk digunakan dalam penipuan, katanya.
Juru bicara Alibaba mengatakan para hacker menyewa layanan komputasi awan, tapi menolak berkomentar mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penggunaan cloud Alibaba untuk peretasan.
Dia mengatakan, para hacker bisa menggunakan layanan tersebut, tapi tidak bisa menemukan celah pada platform Alibaba.
"Sistem Alibaba tidak pernah diterobos," kata juru bicara itu.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2016