Jakarta (Teclovers) - Polisi Brasil telah menahan wakil presiden perusahaan sosial media Facebook Amerika Latin karena menolak memberikan data penting yang dibutuhkan penegak hukum di negara itu.
Diego Dzodan, yang berkebangsaan Argentina, kembali menolak perintah pengadilan untuk menyerahkan data yang akan digunakan dalam investigasi kejahatan perdagangan narkoba, kata polisi sebagaimana dilaporkan BBC hari ini.
Berita penahanan pimpinan perusahaan teknologi itu datang di tengah perdebatan mengenai permintaan unlock iPhone oleh FBI juga untuk kepentingan investigasi kriminal, yakni penembakan San Bernardino.
Dzodan ditahan terkait layanan perpesanan WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook.
Dalam sebuah pernyataan, Facebook menyebut penahanan Dzodan sebagai tindakan "ekstrem tidak proporsional" . Dzodan ditahan atas perintah hakim di negara bagian baratdaya, Sergipe.
Ia ditahan saat meninggalkan rumahnya di kawasan eksklusif Sao Paolo pada Selasa pagi waktu setempat.
Hakim Marcel Maia Montalvao memiliki dua dokumen sebelumnya yang mengenakan denda terhadap Facebook karena menolak merilis data WhatsApp.
Informasi itu diperlukan sebagai bagian "mensekresikan penyelidikan yudisial yang melibatkan kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba," katanya.
Facebook menyatakan kecewa dengan tindakan ekstrem yang tidak proporsional terkait penahanan Dzodan.
"Facebook akan selalu dan bersedia untuk menjawab pertanyaan otoritas Brasil jika diperlukan," kata Facebook.
Pada Desember seorang hakim di Brasil telah menghentikan sementara layanan WhatsApp selama 48 jam.
Hakim negara bagian Sao Paolo mengatakan pada saat ini perusahaan itu gagal untuk mematuhi perintah pengadilan untuk berbagi informasi dalam sebuah kasus pidana.
Diego Dzodan, yang berkebangsaan Argentina, kembali menolak perintah pengadilan untuk menyerahkan data yang akan digunakan dalam investigasi kejahatan perdagangan narkoba, kata polisi sebagaimana dilaporkan BBC hari ini.
Berita penahanan pimpinan perusahaan teknologi itu datang di tengah perdebatan mengenai permintaan unlock iPhone oleh FBI juga untuk kepentingan investigasi kriminal, yakni penembakan San Bernardino.
Dzodan ditahan terkait layanan perpesanan WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook.
Dalam sebuah pernyataan, Facebook menyebut penahanan Dzodan sebagai tindakan "ekstrem tidak proporsional" . Dzodan ditahan atas perintah hakim di negara bagian baratdaya, Sergipe.
Ia ditahan saat meninggalkan rumahnya di kawasan eksklusif Sao Paolo pada Selasa pagi waktu setempat.
Hakim Marcel Maia Montalvao memiliki dua dokumen sebelumnya yang mengenakan denda terhadap Facebook karena menolak merilis data WhatsApp.
Informasi itu diperlukan sebagai bagian "mensekresikan penyelidikan yudisial yang melibatkan kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba," katanya.
Facebook menyatakan kecewa dengan tindakan ekstrem yang tidak proporsional terkait penahanan Dzodan.
"Facebook akan selalu dan bersedia untuk menjawab pertanyaan otoritas Brasil jika diperlukan," kata Facebook.
Pada Desember seorang hakim di Brasil telah menghentikan sementara layanan WhatsApp selama 48 jam.
Hakim negara bagian Sao Paolo mengatakan pada saat ini perusahaan itu gagal untuk mematuhi perintah pengadilan untuk berbagi informasi dalam sebuah kasus pidana.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2016