Jakarta (TecLovers)- Nama domain .porn dan .adult akan dibuka untuk umum mulai 1 Juni mendatang, namun penyanyi kondang Taylor Swift dan beberapa perusahaan ternama sudah lebih dulu membelinya.
Taylor Swift, menurut CEO ICM Registry Stuart Lawley sebagaimana dilaporkan CNN Money, telah mendaftarkan domain TaylorSwift.porn dan TaylorSwift.adult, sebelum diambil oleh pihak lain.
Microsoft juga melakukan hal yang sama, sudah mendaftarkan domain Office.porn dan Office.adult.
Langkah Microsoft maupun Taylor Swift disinyalir dalam upaya untuk melindungi brand image, sebelum merek atau namanya diambil pihak lain untuk domain .porn atau .adult yang mungkin menyajikan konten berbeda, pornografi.
Pada 2011, organisasi nonprofit Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) memutuskan untuk mengembangkan jumlah generic top-level domains atau gTLDs, termasuk .com dan .net.
Waktu itu ada 22 gTLDs, dan sekarang sudah ada lebih dari 547 gTLDs baru di Web, dengan akhiran baru (suffixes) dirilis setiap bulannya.
Sebelum 1 Juni 2015, orang dan perusahaan-perusahaan terpilih, termasuk brand terkenal, diberi kesempatan pertama untuk mendaftarkan satu atau lebih domain kontroversial.
Dalam masa yang disebut sebagai "Sunrise periode", yang dimandatkan oleh ICANN, itu sejumlah brand telah mengambil kesempatan tersebut.
Setelah 1 Juni nanti, extension domain .porn, .adult, dan .sucks akan tersedia untuk umum.
Kalau Anda punya brand terkenal, silakan daftarkan segera jika tidak ingin brand Anda nanti akan dicemari dengan citra pornografi dan sejenisnya.
Taylor Swift, menurut CEO ICM Registry Stuart Lawley sebagaimana dilaporkan CNN Money, telah mendaftarkan domain TaylorSwift.porn dan TaylorSwift.adult, sebelum diambil oleh pihak lain.
Microsoft juga melakukan hal yang sama, sudah mendaftarkan domain Office.porn dan Office.adult.
Langkah Microsoft maupun Taylor Swift disinyalir dalam upaya untuk melindungi brand image, sebelum merek atau namanya diambil pihak lain untuk domain .porn atau .adult yang mungkin menyajikan konten berbeda, pornografi.
Pada 2011, organisasi nonprofit Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) memutuskan untuk mengembangkan jumlah generic top-level domains atau gTLDs, termasuk .com dan .net.
Waktu itu ada 22 gTLDs, dan sekarang sudah ada lebih dari 547 gTLDs baru di Web, dengan akhiran baru (suffixes) dirilis setiap bulannya.
Sebelum 1 Juni 2015, orang dan perusahaan-perusahaan terpilih, termasuk brand terkenal, diberi kesempatan pertama untuk mendaftarkan satu atau lebih domain kontroversial.
Dalam masa yang disebut sebagai "Sunrise periode", yang dimandatkan oleh ICANN, itu sejumlah brand telah mengambil kesempatan tersebut.
Setelah 1 Juni nanti, extension domain .porn, .adult, dan .sucks akan tersedia untuk umum.
Kalau Anda punya brand terkenal, silakan daftarkan segera jika tidak ingin brand Anda nanti akan dicemari dengan citra pornografi dan sejenisnya.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2015
