Jakarta (TecLovers)- ZTE akan menginvestasikan 3,5 miliar yuan dalam teknologi pengisian daya nirkabel (wireless charging) untuk mobil-mobil listrik dalam dua tahun kedepan.
Dalam Forum Boao di Tiongkok, Presiden ZTE Shi Lirong muncul dengan solusi untuk masalah besar yang dihadapi Tesla, dimana Tesla Motors tenggelam di pasar Tiongkok karena persoalan pengisian daya listrik untuk mobilnya.
Pada acara bertajuk New Energy Automobile, Shi Lirong mempresentasikan program mengenai wireless charging untuk otomotif bagi publik untuk pertama kalinya.
Berbeda dengan teknologi charging tradisional, teknologi wireless charging ZTE menggunakan induksi elektromagnetik utnuk mentransmisikan daya.
Ketika parkir di stasiun pengisian, mobil akan menggunakan WiFi untuk terhubung dengan jaringan pengisian juga untuk membuat koneksi antara sistem ground dan sistem motor (mobil).
Melalui jaringan itu, transfer informasi dan daya akan terjadi. Bahkan, stasiun pengisian bisa terhubung dengan layanan cloud.
Lebih dari sebuah rencana, ZTE telah menandatangani kesepakatan dengan lebih 40 kota di Tiongkok untuk menyediakan teknologi wireless charging bagi transportasi publik, dalam satu dorongan signifikan untuk industri mobil listrik negara itu.
"Kita bisa melakukan uji internal di antara 60 ribu karyawan di ZTE. Pegawai kami mengendai mobil ke kantor pada pagi hari dan pulang malam hari. Selama siang hari, kami bisa menyewakan mobil itu untuk orang yang membutuhkan," kata Shi Lirong.
Shi Lirong mengenalkan ide penyewaan berbagi waktu berbasis program pengisian daya nirkabel setelah mempelajarinya di seluruh Jerman dan Prancis.
Sumber: ZTE Corporation
Dalam Forum Boao di Tiongkok, Presiden ZTE Shi Lirong muncul dengan solusi untuk masalah besar yang dihadapi Tesla, dimana Tesla Motors tenggelam di pasar Tiongkok karena persoalan pengisian daya listrik untuk mobilnya.
Pada acara bertajuk New Energy Automobile, Shi Lirong mempresentasikan program mengenai wireless charging untuk otomotif bagi publik untuk pertama kalinya.
Berbeda dengan teknologi charging tradisional, teknologi wireless charging ZTE menggunakan induksi elektromagnetik utnuk mentransmisikan daya.
Ketika parkir di stasiun pengisian, mobil akan menggunakan WiFi untuk terhubung dengan jaringan pengisian juga untuk membuat koneksi antara sistem ground dan sistem motor (mobil).
Melalui jaringan itu, transfer informasi dan daya akan terjadi. Bahkan, stasiun pengisian bisa terhubung dengan layanan cloud.
Lebih dari sebuah rencana, ZTE telah menandatangani kesepakatan dengan lebih 40 kota di Tiongkok untuk menyediakan teknologi wireless charging bagi transportasi publik, dalam satu dorongan signifikan untuk industri mobil listrik negara itu.
"Kita bisa melakukan uji internal di antara 60 ribu karyawan di ZTE. Pegawai kami mengendai mobil ke kantor pada pagi hari dan pulang malam hari. Selama siang hari, kami bisa menyewakan mobil itu untuk orang yang membutuhkan," kata Shi Lirong.
Shi Lirong mengenalkan ide penyewaan berbagi waktu berbasis program pengisian daya nirkabel setelah mempelajarinya di seluruh Jerman dan Prancis.
Sumber: ZTE Corporation
COPYRIGHT © Teclovers.com 2015
