Jakarta (TecLovers) - Perusahaan bidang energi dan teknologi otomatisasi ABB belum lama ini mengenalkan YuMi, sebuah robot yang bisa menggantikan peran manusia sebagai pekerja di pabrik elektronik.
Kehadiran robot yang diluncurkan di pameran dagang Hannover Messe April lalu itu, menurut ABB, akan memiliki andil penting dalam memperluas ragam proses industri terotomatisasi menggunakan kecanggihan robot.
Menurut ABB, industri elektronik secara mengejutkan memperlihatkan permintaan pasar yang sangat tinggi, jauh melampaui jumlah pekerja terampil yang tersedia.
Seiring mulai menurunnya nilai yang diraih apabila menggunakan metode manufaktur konvensional, perusahaan kini berlomba untuk mencari solusi baru yang lebih strategis dan ekonomis yang mampu menjawab berbagai tantangan dan kendala tersebut.
The International Federation of Robotics memperkirakan mulai 2015 hingga 2017 akan terjadi lonjakan kebutuhan robot industri di kawasan Asia Tenggara dengan jumlah mencapai 80.000 unit.
YuMi dirancang secara spesial guna memenuhi kebutuhan produksi yang fleksibel dan cepat, terutama pada industri elektronik.
YuMi mampu mendukung segala macam aplikasi merata di lingkungan manufaktur komponen kecil berkat beragam inovasi teknologi yang diusungnya, seperti dua lengan robot yang fleksibel, sistem pengasupan komponen universal, komponen berbasis kamera, lead-through programming, serta teknologi mutakhir sistem kontrol gerakan berpresisi tinggi.
Kehebatan YuMi juga terletak pada kemampuannya untuk bisa berkolaborasi bersama mitra manusia. Hal ini dapat terwujud berkat desainnya yang dirancang secara inheren guna memastikan keamanan selalu terjaga, baik bagi manusia maupun lingkungan di sekitarnya.
Robot ini diciptakan dengan rangka berbahan magnesium yang begitu ringan dan dibungkus dengan pelindung berupa plastik pengambang dengan bantalan empuk untuk meredam benturan.
ABB mengklaim, ukuran YuMi yang ringkas dengan dimensi seukuran tubuh manusia dan dengan gerakan yang menyerupai manusia, membuat mitra manusia merasa aman dan nyaman saat berkolaborasi dengan mesin itu.
Jika terjadi benturan yang tak disengaja dengan manusia, YuMi akan langsung berhenti beroperasi dalam hitungan milidetik dan YuMi dapat bergerak lagi hanya dengan menekan tombol play pada remote control.
YuMi juga tidak memiliki pinch points sehingga beberapa bagian robot yang sensitif tidak akan rusak jika berada di antara dua permukaan yang saling menjepit saat sumbu-sumbu di tubuh robot melakukan gerakan membuka dan menutup.
“Sebuah era baru dimana manusia dapat memiliki mitra kerja sebuah robot kini telah hadir di Indonesia dan hal ini merupakan salah satu bagian terpenting dari strategi Next Level ABB,” ujar
“YuMi memungkinkan kolaborasi antara manusia dan robot menjadi kenyataan. Kehadiran YuMi merupakan hasil dari komitmen kami dalam riset dan pengembangan teknologi. Kami yakin hal ini akan mampu mengubah cara manusia dan robot berinteraksi," kata Richard Ledgard, country managing director ABB di Indonesia.
ABB mengenalkan pertama kali robot industri dengan kendali mikroprosesor dan robot industri elektrik pada tahun 1974. Saat ini, perusahaan itu telah menginstal lebih dari 250.000 robot di dunia.
Kehadiran robot yang diluncurkan di pameran dagang Hannover Messe April lalu itu, menurut ABB, akan memiliki andil penting dalam memperluas ragam proses industri terotomatisasi menggunakan kecanggihan robot.
Menurut ABB, industri elektronik secara mengejutkan memperlihatkan permintaan pasar yang sangat tinggi, jauh melampaui jumlah pekerja terampil yang tersedia.
Seiring mulai menurunnya nilai yang diraih apabila menggunakan metode manufaktur konvensional, perusahaan kini berlomba untuk mencari solusi baru yang lebih strategis dan ekonomis yang mampu menjawab berbagai tantangan dan kendala tersebut.
The International Federation of Robotics memperkirakan mulai 2015 hingga 2017 akan terjadi lonjakan kebutuhan robot industri di kawasan Asia Tenggara dengan jumlah mencapai 80.000 unit.
YuMi dirancang secara spesial guna memenuhi kebutuhan produksi yang fleksibel dan cepat, terutama pada industri elektronik.
YuMi mampu mendukung segala macam aplikasi merata di lingkungan manufaktur komponen kecil berkat beragam inovasi teknologi yang diusungnya, seperti dua lengan robot yang fleksibel, sistem pengasupan komponen universal, komponen berbasis kamera, lead-through programming, serta teknologi mutakhir sistem kontrol gerakan berpresisi tinggi.
Kehebatan YuMi juga terletak pada kemampuannya untuk bisa berkolaborasi bersama mitra manusia. Hal ini dapat terwujud berkat desainnya yang dirancang secara inheren guna memastikan keamanan selalu terjaga, baik bagi manusia maupun lingkungan di sekitarnya.
Robot ini diciptakan dengan rangka berbahan magnesium yang begitu ringan dan dibungkus dengan pelindung berupa plastik pengambang dengan bantalan empuk untuk meredam benturan.
ABB mengklaim, ukuran YuMi yang ringkas dengan dimensi seukuran tubuh manusia dan dengan gerakan yang menyerupai manusia, membuat mitra manusia merasa aman dan nyaman saat berkolaborasi dengan mesin itu.
Jika terjadi benturan yang tak disengaja dengan manusia, YuMi akan langsung berhenti beroperasi dalam hitungan milidetik dan YuMi dapat bergerak lagi hanya dengan menekan tombol play pada remote control.
YuMi juga tidak memiliki pinch points sehingga beberapa bagian robot yang sensitif tidak akan rusak jika berada di antara dua permukaan yang saling menjepit saat sumbu-sumbu di tubuh robot melakukan gerakan membuka dan menutup.
“Sebuah era baru dimana manusia dapat memiliki mitra kerja sebuah robot kini telah hadir di Indonesia dan hal ini merupakan salah satu bagian terpenting dari strategi Next Level ABB,” ujar
“YuMi memungkinkan kolaborasi antara manusia dan robot menjadi kenyataan. Kehadiran YuMi merupakan hasil dari komitmen kami dalam riset dan pengembangan teknologi. Kami yakin hal ini akan mampu mengubah cara manusia dan robot berinteraksi," kata Richard Ledgard, country managing director ABB di Indonesia.
ABB mengenalkan pertama kali robot industri dengan kendali mikroprosesor dan robot industri elektrik pada tahun 1974. Saat ini, perusahaan itu telah menginstal lebih dari 250.000 robot di dunia.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2015