Jakarta (Teclovers) - UberJEK baru mengaspal tahun depan tapi sudah Walau baru mengaspal pada tahun depan, Uberjek telah mendapat perhatian dari khalayak banyak, termasuk media internasional. Beberapa media dari berbagai negara ikut memberitakan layanan aplikasi pemesanan ojek yang baru saja melakukan Soft Launching pada bulan lalu ini.
CEO sekaligus Founder UberJek, Aris Wahyudi menyebut UberJEK kini sudah menjadi mendapat banyak perhatian di berbagai media massa internasional. Dengan mengetikkan keyword “UberJek” di situs pencarian Google, maka dapat diketahui banyak media berbagai negara seperti daratan Eropa, yaitu Perancis, Inggris, Jerman, Swiss, Belgia, Ceko, dan Yunani, yang turut memberitakan tentang UberJEK.
"Dari benua Amerika diwakili oleh media Amerika Serikat, yaitu Huffington Post. Di Benua Asia ada media dari Cina, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Pakistan, dan Thailand. Terakhir, dari Afrika diwakili media dari Afrika Selatan dan Nigeria," ujarnya di Jakarta, Selasa, dalam siaran pers.
Aris menyebutkan media asing yang paling banyak memberitakan UberJEK berasal dari negara Prancis, dengan 7 media, yaitu Le Parisien, Le Progres, Le Point, MetroTime, AcidScooter, dan kantor berita AFP (Agence France-Presse).
"Prancis, sebagai negara yang terkenal sebagai produsen parfum, telah membuat berita 'test bau badan' yang diterapkan UberJEK kepada calon rider, menjadi hal yang menarik untuk ditulis. Selain itu, nama UberJEK yang mempunyai kemiripan dengan perusahaan Uber juga turut menarik untuk diberitakan oleh media dari berbagai negara tersebut," jelasnya.
Di urutan kedua , kata Aris adalah media dari negara Malaysia dengan 6 media, yaitu New Straits Times, The Malay Mail, mStar, Kedah News, MyMETRO, dan The Star.
"Dalam pemberitaan yang menggunakan bahasa Malaysia, maka akan terdengar menjadi menarik bagi para pembaca Indonesia, sebagai contoh ketika media mStar merujuk rider yang punya bau badan dengan istilah 'pemandu busuk'," terangnya.
Selain itu, sambung Aris, ada negara Inggris, Ceko, dan Afrika Selatan yang berada di urutan ketiga dengan adanya 3 media yang turut memberitakan UberJEK, yaitu Daily Mail, Lonely Planet, dan MotorBikeTimes untuk Inggris.
"Sedangkan untuk media negara Ceko adalah Blesk, Lidovky, dan Ceskenoviny. Untuk Afrika Selatan medianya adalah Timeslive, eNCA (eNews Channel Africa), dan Randfontein Herald. Selanjutnya, ada Jerman dan Swiss dengan 2 media, yaitu SuedDeutsche dan DonauKurier untuk Jerman, serta TDG (Tribune De Geneve) dan AcidMoto untuk Swiss," tuturnya.
Aris menambahkan Amerika Serikat, walaupun hanya menempatkan 1 media, namun menampilkan pemberitaan yang mendalam oleh Huffington Post. Media yang sering disebut juga HuffPo ini memberitakan dengan lengkap, karena dalam artikelnya ditaruh gambar seorang pria sedang mengetes bau badan calon rider dengan mencium keteknya.
"Bersama Amerika Serikat dengan 1 media adalah Arab Saudi, Pakistan, Cina, Singapura, Thailand, Belgia, Nigeria, dan Yunani. Masing-masing diwakili oleh media berikut: Saudi Gazette, Dunya News, The China Post, MediaCorp, Bangkok Post, BIP (Belgian I-Phone), Naija Dailies, dan ProtoThema," katanya.
UberJEK adalah sebuah perusahaan ojek online (berbasis aplikasi Android dan iOS), seperti Gojek, Grabbike, Blujek, Ojesy, Ladyjek, Topjek, dan lainnya.
Namun, berbeda dengan perusahaan-perusahaan tersebut di atas, UberJEK tidak menerapkan pemakaian SERAGAM untuk para rider. Hal ini disebabkan uberJEK didirikan untuk menjadi “ojek private” atau “ojek pribadi” bagi semua orang.
Oleh karena itu, UberJEK mempunyai motto: “everyone’s private ojek” atau “ojek private bagi setiap orang”. Dengan UberJEK, maka para penumpang yang disebut boncenger dalam sistem Uberjek tidak akan dikenali sebagai penumpang ojek.
Untuk tahap awal, layanan yang diberikan oleh UberJEK ada 3 (tiga), yaitu:
1. U-Transport : untuk membawa penumpang
2. U-Courier : untuk mengantar barang
3. U-Lady : penumpang wanita yang menginginkan rider wanita
CEO sekaligus Founder UberJek, Aris Wahyudi menyebut UberJEK kini sudah menjadi mendapat banyak perhatian di berbagai media massa internasional. Dengan mengetikkan keyword “UberJek” di situs pencarian Google, maka dapat diketahui banyak media berbagai negara seperti daratan Eropa, yaitu Perancis, Inggris, Jerman, Swiss, Belgia, Ceko, dan Yunani, yang turut memberitakan tentang UberJEK.
"Dari benua Amerika diwakili oleh media Amerika Serikat, yaitu Huffington Post. Di Benua Asia ada media dari Cina, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Pakistan, dan Thailand. Terakhir, dari Afrika diwakili media dari Afrika Selatan dan Nigeria," ujarnya di Jakarta, Selasa, dalam siaran pers.
Aris menyebutkan media asing yang paling banyak memberitakan UberJEK berasal dari negara Prancis, dengan 7 media, yaitu Le Parisien, Le Progres, Le Point, MetroTime, AcidScooter, dan kantor berita AFP (Agence France-Presse).
"Prancis, sebagai negara yang terkenal sebagai produsen parfum, telah membuat berita 'test bau badan' yang diterapkan UberJEK kepada calon rider, menjadi hal yang menarik untuk ditulis. Selain itu, nama UberJEK yang mempunyai kemiripan dengan perusahaan Uber juga turut menarik untuk diberitakan oleh media dari berbagai negara tersebut," jelasnya.
Di urutan kedua , kata Aris adalah media dari negara Malaysia dengan 6 media, yaitu New Straits Times, The Malay Mail, mStar, Kedah News, MyMETRO, dan The Star.
"Dalam pemberitaan yang menggunakan bahasa Malaysia, maka akan terdengar menjadi menarik bagi para pembaca Indonesia, sebagai contoh ketika media mStar merujuk rider yang punya bau badan dengan istilah 'pemandu busuk'," terangnya.
Selain itu, sambung Aris, ada negara Inggris, Ceko, dan Afrika Selatan yang berada di urutan ketiga dengan adanya 3 media yang turut memberitakan UberJEK, yaitu Daily Mail, Lonely Planet, dan MotorBikeTimes untuk Inggris.
"Sedangkan untuk media negara Ceko adalah Blesk, Lidovky, dan Ceskenoviny. Untuk Afrika Selatan medianya adalah Timeslive, eNCA (eNews Channel Africa), dan Randfontein Herald. Selanjutnya, ada Jerman dan Swiss dengan 2 media, yaitu SuedDeutsche dan DonauKurier untuk Jerman, serta TDG (Tribune De Geneve) dan AcidMoto untuk Swiss," tuturnya.
Aris menambahkan Amerika Serikat, walaupun hanya menempatkan 1 media, namun menampilkan pemberitaan yang mendalam oleh Huffington Post. Media yang sering disebut juga HuffPo ini memberitakan dengan lengkap, karena dalam artikelnya ditaruh gambar seorang pria sedang mengetes bau badan calon rider dengan mencium keteknya.
"Bersama Amerika Serikat dengan 1 media adalah Arab Saudi, Pakistan, Cina, Singapura, Thailand, Belgia, Nigeria, dan Yunani. Masing-masing diwakili oleh media berikut: Saudi Gazette, Dunya News, The China Post, MediaCorp, Bangkok Post, BIP (Belgian I-Phone), Naija Dailies, dan ProtoThema," katanya.
UberJEK adalah sebuah perusahaan ojek online (berbasis aplikasi Android dan iOS), seperti Gojek, Grabbike, Blujek, Ojesy, Ladyjek, Topjek, dan lainnya.
Namun, berbeda dengan perusahaan-perusahaan tersebut di atas, UberJEK tidak menerapkan pemakaian SERAGAM untuk para rider. Hal ini disebabkan uberJEK didirikan untuk menjadi “ojek private” atau “ojek pribadi” bagi semua orang.
Oleh karena itu, UberJEK mempunyai motto: “everyone’s private ojek” atau “ojek private bagi setiap orang”. Dengan UberJEK, maka para penumpang yang disebut boncenger dalam sistem Uberjek tidak akan dikenali sebagai penumpang ojek.
Untuk tahap awal, layanan yang diberikan oleh UberJEK ada 3 (tiga), yaitu:
1. U-Transport : untuk membawa penumpang
2. U-Courier : untuk mengantar barang
3. U-Lady : penumpang wanita yang menginginkan rider wanita
COPYRIGHT © Teclovers.com 2015
