Jakarta (TecLovers)- BlackBerry mengatakan akan mengurangi karyawannya tanpa menyebut jumlah secara spesifik akibat perubahan operasi pabrik yang bertanggung jawab membuat smartphone-nya.
Pemutusan hubungan kerja akan mempengaruhi pekerja-pekerja pembuat perangkat keras, perangkat lunak, dan aplikasi untuk ponsel, yang meliputi perangkat seperti BlackBerry Bold, Clasic, dan Passport, kata BlackBerry seperti dilaporkan CBC Kanada.
Perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada itu menolak mengatakan berapa banyak pekerja yang bakal diberhentikan, dan mengatakan akan mengurangi kapasitas produksi untuk membuat bisnisnya menguntungkan lagi.
BlackBerry memiliki sekitar 7000 karyawan secara global pada September 2014, dengan sekitar setengahnya di Kanada, sebagian besar dari mereka di wilayah Waterloo.
Putaran terakhir PHK datang setelah CEO John Chen mengatakan Agustus lalu bahwa BlackBerry telah memasuki akhir dari tiga tahun pengurangan karyawan.
Chen telah berfokus pada pergeseran prioritas BlackBerry sejak ia bergabung pada November 2013. BlackBerry kian tersingkir dari persaingan dengan produsen smartphone lainnya seperti Apple.
Alih-alih membuat smartphone priortas, Chen telah memutar strategi ke layanan perangkat lunak mobile berkeamanan tinggi yang menyasar komunitas bisnis dan pemerintah.
Rumor diakuisisi
Sehari lalu, media teknologi Digitimes melaporkan bahwa BlackBerry telah menjadi target akuisisi menyusul performa keuangan yang membaik pada kuartal keempat tahun fiskal 2014 (Desember 2014-Februari 2015).
Pada kuartal empat itu BlackBerry membukukan profit non-GAAP $20 juta atau $0,04 per lembar saham, dibanding laba $0,01 per saham pada kuartal sebelumnya. Laba bersih GAAP BlackBerry kuartal empat 2014 $28 juta atau $0,05 per saham.
Beberapa pemain teknologi yang disebut-sebut tertarik mengakuisisi BlackBerry antara lain Microsoft, Xiaomi Technology, Lenovo, dan Huawei.
Di Indonesia, negara yang menjadi pasar andalan BlackBerry untuk perangkat smartphone, popularitas BlackBerry sepertinya sudah meredup, dimana ponsel Android kian merajai dan berhasil merebut perhatian konsumen muda.
Pemutusan hubungan kerja akan mempengaruhi pekerja-pekerja pembuat perangkat keras, perangkat lunak, dan aplikasi untuk ponsel, yang meliputi perangkat seperti BlackBerry Bold, Clasic, dan Passport, kata BlackBerry seperti dilaporkan CBC Kanada.
Perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada itu menolak mengatakan berapa banyak pekerja yang bakal diberhentikan, dan mengatakan akan mengurangi kapasitas produksi untuk membuat bisnisnya menguntungkan lagi.
BlackBerry memiliki sekitar 7000 karyawan secara global pada September 2014, dengan sekitar setengahnya di Kanada, sebagian besar dari mereka di wilayah Waterloo.
Putaran terakhir PHK datang setelah CEO John Chen mengatakan Agustus lalu bahwa BlackBerry telah memasuki akhir dari tiga tahun pengurangan karyawan.
Chen telah berfokus pada pergeseran prioritas BlackBerry sejak ia bergabung pada November 2013. BlackBerry kian tersingkir dari persaingan dengan produsen smartphone lainnya seperti Apple.
Alih-alih membuat smartphone priortas, Chen telah memutar strategi ke layanan perangkat lunak mobile berkeamanan tinggi yang menyasar komunitas bisnis dan pemerintah.
Rumor diakuisisi
Sehari lalu, media teknologi Digitimes melaporkan bahwa BlackBerry telah menjadi target akuisisi menyusul performa keuangan yang membaik pada kuartal keempat tahun fiskal 2014 (Desember 2014-Februari 2015).
Pada kuartal empat itu BlackBerry membukukan profit non-GAAP $20 juta atau $0,04 per lembar saham, dibanding laba $0,01 per saham pada kuartal sebelumnya. Laba bersih GAAP BlackBerry kuartal empat 2014 $28 juta atau $0,05 per saham.
Beberapa pemain teknologi yang disebut-sebut tertarik mengakuisisi BlackBerry antara lain Microsoft, Xiaomi Technology, Lenovo, dan Huawei.
Di Indonesia, negara yang menjadi pasar andalan BlackBerry untuk perangkat smartphone, popularitas BlackBerry sepertinya sudah meredup, dimana ponsel Android kian merajai dan berhasil merebut perhatian konsumen muda.
COPYRIGHT © Teclovers.com 2015